Andai Aku

Assalamu'alaikum sahabt BlueSky. . .
ini dia post yang selanjutnya, padahal ini tugas tapi saya diberi kebebasan untuk bercerita disini jadi inilah tugas yang mengasyikan itu. selamat menikmati. . .




Aku Seorang Penjajah Bukan Kapitan
 
Apa Aku Salah?
          “Bela, kalau kau tak mau mendengarkan kata-kataku, lebih baik kau ikut saja dengan pamanmu, jangan temui aku lagi!”
ibu terus mengejarku dengan napas tersengal-sengal, sedangkan aku dengan gesitnya masih bisa menghindar dari lemparan panci-panci ibu yang sedari tadi terus menghujam tubuhku. Entah apa yang membuat ibu sangat murka kepadaku. Apa karena aku menolak permohonanya barusan? .
.......
          Perkenalkan namaku Alreina Belarmina Magellan, panggil saja Bela. Lahir dikeluarga kepercayaan Raja Charles memang membanggakan bagiku, dengan semua ketenaran nama keluargaku yang tersematkan dibelakang namaku-Magellan, membuatku sangat percaya diri dimanapun dan kapanpun. Itulah yang membuatku tumbuh menjadi gadis yang pemberani. Tetapi, aku sampai saat ini masih bingung, jika pamanku Fernão de Magalhães-yang biasa kalian kenal dengan Ferdinand Magellan, mengatakan bahwa darah pemberani mengalir di darah keturunan Magellan, mengapa ibu melarang aku bercita-cita seperti selayaknya seorang pemberani, seperti paman terfavoritku-Ferdinand Magellan. Memang itu sangat sulit bagi seorang gadis belia sepertiku, tetapi suatu saat nanti aku pasti bisa menunjukkan betapa sangat pemberaninya aku. Tunggu ibu, suatu hari nanti kau akan bangga mendengar nama anakmu ini terkenang bagi setiap orang. Akan kubuktikan itu.
.......


Aku siap.

10 Tahun Kemudian
          “Bela, keponakanku,  kemarilah!”
Paman Ferdinand yang tampak sangat bahagia terus berlari kearahku yang masih berada diposisiku, tidak berubah sesentipun.
“Lihatlah ini, apakah kau tahu ini?”
Aku sudah terlalu terbiasa dengan surat-surat perintah yang pamanku itu dapatkan dari Raja Charles, dengan santai aku hanya menjawab setahuku saja.
“Iya paman, aku tahu, itu pasti surat perintah untuk penjelajahan ke Dunia Timur bukan? Itulah yang sedang kuteliti saat ini paman, mengenai kejatuhan Kota Konstatinopel yang merupakan pusat kegiatan perdagangan di Laut Tengah ketangan bangsa Turki Utsmani yang membatasi kegiatan perdagangan negara kita dengan peraturan-peraturan perdagangan yang merugikan kita. Analisisku, jika hal ini terus menerus terjadi tanpa tindakan, maka akan membuat statistik perdagangan di negara kita akan menurun, seperti yang terjadi saat ini. Benarkan paman? Ternyata Raja Charles V sudah mengeluarkan surat perintah itu, syukurlah. Tapi paman. . . ”
“Kau sangat cerdas keponakanku, tidak sia-sia kau bersekolah di sekolah elite itu. Ya, aku tahu ibumu masih melarangmu untuk ikut setiap ekpedisiku. Tapi kali ini, aku akan meminta izin padanya, tapi bukan aku yang melakukannya. Sepertinya ibumu akan mengizinkanmu kali ini, bukan aku, tapi permintaan Raja Charles V.”
“Kita coba betapa ampuhnya surat perintah ini.”
“Benarkah? Terima kasih paman, aku sayang paman.”
.......
“Bela, semuanya siap?”
“Siap paman!”
Aku terus memandangi wajah keras ibu yang dibaliknya tersimpan kelembutan ibu yang selama ini terpendam, ibu menangis? Itulah yang tak terlihat kepadaku selama ini. Maafkan aku ibu, aku tak bisa menjadi kapitan, aku harus menjadi seorang penjelajah. Aku meninggalkan dermaga bersama 270 awak kapal yang juga pergi untuk membawa kebanggan bagi Spanyol, bagi keluarga Raja Charles.”
Hari ini tanggal 10 Agustus tahun 1519, paman benar-benar mengajakku untuk pertama kalinya. Inilah ekspedisi pertama bagiku,  dengan memimpin lima kapal Trinitad, San Antonio, Conception,Victoria dan Santiago, paman terlihat sangat gagah dengan didampingi oleh Paman Juan Sebastian del Cano-paman yang tidak pernah kutemui sebelumnya. Serta seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Kami melalui penjelajahan yang sangat panjang,  pengalaman baru sebagai seorang penjelajah yang dahulu kuanggap mudah ternyata sangat melelahkan. Tapi sesuai tekadku, aku yakin dengan berbekal jiwa pemberani ini, aku akan melintasi samudra walau seburuk apapun gelombangnya, melewati Cape Verde Brazil, Argentina, Rio de Janeiro, Perto san Julian, Cape Virgenes, dan melintasi sebuah selat, kemudian menyeberangi Samudra Pasifik dan sampai ke Kepulauan Massava, hingga disuatu titik dimana aku merasa sangat hampa, paman yang sangat aku sayangi selama ini, yang mendukung cita-citaku pergi dariku, dari dunia ini selama-lamanya, oleh orang-orang asli Mactan. Aku dan rombongan paman yang kusebut paman Sebastian pun terus melawan apapun takdir yang ada. Jika paman Ferdinand pergi itulah takdir, tetapi tekad untuk terus berjalan hingga mencapai tujuan utama, pulau rempah-rempah itu, membuat perjalanan akan terus berjalan walaupun paman Sebastian sebagai pemimpin, yang tidak didampingin paman Ferdinand. Semua ini membuatku ingin menangis dan menangis, ternyata jiwa pemberaniku pupus dengan kepergian seorang yang berharga bagiku. Aku tak boleh muak dengan semua ini.
......
          Akhirnya pada bulan November tahun 1521, aku tiba ditujuan kami, tujuan paman Ferdinand. Rakyat disana menyebutnya sebagai Pulau Maluku, ternyata surga dari barang yang selama ini kita cari ada disini. Tak menunggu waktu lama, paman Sebastian langsung terjun ke lapangan dan matanya tak letih melirik kesana-kemari. Ia sudah seperti anak kecil yang menemukan tambang permen, tak henti-hentinya ia berdecak kagum. Aku yang juga sama bahagianya bukan karena tiba di pusat rempah-rempah itu, tetapi aku puas dan bangga karena akhirnya tujuanku, tujuan paman, dan aku bisa menambah kebanggaan keluargaku, kenapa tidak, aku yang pergi bersama rombongan elite yang diberi perintah langsung oleh Raja Charles V sekaligus rombongan dari Spanyol pertama yang tiba di pualu surganya rempah-rempah ini. Setelah puas memenuhi kapal dengan rempah-rempah, paman pun berniat untuk membawa rombongan pulang ke Spanyol, tetapi paman mengatakan kapadaku.
”Bela, kamu cerdas, kamu juga sudah dewasa dan mempunyai sikap kepemimpinan yang baik, satu-satunya yang dapat kupercayai disini hanyalah kau, keponakan dari Ferdinand.“
“Tak kusangka, aku diberi suatu kepercayaan besar untuk menjaga daerah ini. Apa aku bisa? Ibu, bagaimana dengan ibu yang tahu bahwa aku akan benar-benar menjalani kehidupanku sebagai penjelajah?”
Paman yang sedari tadi menunggu jawaban dariku, atau setidaknya anggukan tanda setuju dariku, memulai pembicaraannya.
“Aku akan kembali lagi dengan lebih banyak lagi rombongan dan percayalah kau akan dihargai dan ibumu akan bangga dengan anaknya. Percayalah padaku.”
.......
          Yang harus kupikirkan sekarang adalah bagaimana aku bisa memberi pengaruh pada penduduk disini, bagaimana aku bisa mendapatkan rempah-rempah dengan cuma-cuma dan diperdagangkan dengan hasil yang besar. Pertama-tama akan kurubah mindset mereka dulu, bahwa aku bukanlah seorang penjajah, mencoba ramah kepada masyarakat dan ternyata hal itu sangatlah mudah, masyarakat setempat sangatlah ramah, walaupun aku yang terlihat seperti anak dari penjajah, tetapi sikap mereka akan baik jika aku terus memakai taktik ini. Setelah aku dapatkan perhatian mereka, akan aku laksanakan rencana selanjutnya. Aku mencoba dari mulai menanyakan mereka apa kendala perdagangan mereka, karena sejujurnya harga rempah-rempah itu tidaklah murah, tetapi kenapa kelihatannya mereka masih terlihat kekurangan. Memang terlihat seperti musuh dalam selimut atau menggunting dalam lipatan, tapi harus bagaimana lagi, aku tak sempat memikirkan untuk kebahagian mereka, kebahagiaan negaraku lebih penting. Setelah mencari dilipatan mana aku harus menggunting, aku mulai melancarkan semua rencana yang tidak mereka duga, dengan berkata kepada mereka bahwa aku datang tidak untuk menyakiti mereka, tidak menginginkan kekuasaan atau penyiksaan. Mereka dengan wajah yakin dan seperti percaya dengan kata-kataku, sekali lagi aku mulai menemukan titik terang untuk menguasai Maluku. Semuanya berjalan begitu cepat hingga aku dibantu oleh rombongan yang paman Sebastian kirimkan dan kami mulai measuki pasar-pasar dagang para masyarakat Maluku. Kami memulai dengan taktik baruku, mengatakan kepada mereka, bahwa kami akan membantu mereka dengan menyediakan obat pembasmi hama yang tidak mungkin mereka dapatkan dimusim pancaroba ini, karena selain mahal, obat hama ini juga tidak akan dijual di daerah seperti disini selain dikota yang letaknya agak jauh dari sini, tapi aku bisa dengan mudah mendapatkannya dan membuat perjanjian kepada petani rempah, bahwa hasil dari kerjasama ini adalah pembagian rata dengan persentase 50%. Akhirnya, kudapatkan simpati dari masyarakat, karena sebelumnya mereka menjalani musim pancaroba ini dengan kegagalan yang sangat menguras harta mereka, tapi dengan kehadiranku sebagai penguasa terselubung yang sedikit demi sedikit akan menguasai perekonomian masyarakat Maluku dan mengambil alih pengendalian perekonomian mereka, perekonomian yang sangat menggiurkan bagiku. Memang persentase yang terlihat kecil jik aku terus-terusan seperti itu, maka akan sulit jika menggapai semua tujuanku. Dari situlah aku mulai untuk mencari keuntungan sekitar 75% dan kemudian naik menjadi 90%, tak terasa ini sangatlah mudah dan walaupun begitu besar, masyarakat masih tetap senang karena mereka masih mendapatkan keuntungan yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya, selama ini semua lancar dan tidak menimbulkan kecurigaan, aku akan terus menaikkan persentasenya. Karena bagiku ini masih kurang untuk menjayakan perekonomian Negaraku tercinta, Spanyol.
“Apa ini? Kenapa masyarakat sudah mulai membangkang?”
Aku terus bertanya-tanya dalam hati kecilku dengan sikap para petani yang terlihat tidar ramah padaku. Tetapi, sudah sejauh ini aku berjalan, kenapa mulai tercium bau-bau provokator dari masyarakat sendiri, tampaknya mereka mulai curiga akan taktikku selama ini. Tidak boleh! Ini semua tidak boleh sia-sia. Aku harus memikirkan rencana cadangan jika hal yang tidak diinginkan terjadi. Kemudian, akupun melibatkan para bawahanku untuk melancarkan aksiku. Jadi strategiku, malam ini para bawahanku harus melakukan aksi pencurian dirumah-rumah masyarakat agar jika mereka kekurangan uang, maka aku akan menawarkan bantuanku. Salah satu caraku untuk memperbaiki citraku adalah dengan membantu mereka. Aku akan tawari mereka uang untuk menutupi kerugian mereka, tetapi mereka harus menyerahkan lahan-lahan mereka untuk kami. Ini tidaklah menimbulkan kecurigaan. Karena, aku hanya membantu dengan tidak cuma-cuma memberi iming-iming itu semua. Aku yakin, rencana ini akan berhasil terlaksana tanpa menimbulkan hal yang tidak diinginkan lagi. Apalagi disaat mereka ingin mulai menanm padi di musim ini, jadi mereka butuh dana untuk membeli bibit-bibit dan segala macamnya.
......
          Ternyata ini semua tidak sekadar membalikkan telapak tangan. Tidak mudah memimpin daerah yang sangat berpotensi ini. Sekarang aku sudah mulai menguasai lahan-lahan masyarakat dengan mempekerjakan masyarakat sendiri. Sekarang, masyarakat yang awalnya menolak, tapi mereka tidak berkutik saat kondisi dimana mereka tidak bisa mengembalikan uang yang telah mereka pinjam, maka akupun pemimpin Spanyol di Maluku menyita seluruh lahan mereka sebagai gantinya, dan mereka mau tidak mau bekerja dilahan mereka sendiri. Karena, pekerjaan tetap mereka hanyalah sebagai petani, jadi mereka tidak akan bisa bekerja dan  memenuhi kebutuhan mereka jika jika lahan penghidupan mereka kusita. Untuk itulah aku mempekerjakan mereka dan akan memberi gaji walau hanya paling sedikit 1% dari keuntunganku. Namun, lama-kelamaan mereka akan kupekerjakan tanpa bayaran, agar aku benar-benar mendapat untung maksimal, akhirnya perdagangan di Maluku dapat kukuasai.

T A M A T

Alasan saya memilih ingin menjadi penjelajah Spanyol adalah karena Spanyol memiliki sesuatu yang tidak saya temui di penjelajahan samudra negara lain, yakni nekat. Karena hanya berbekal teori Copernicus bahwa bumi itu bulat, kisah perjalanan Marco Polo ke dunia timur yang diceritakan dalam buku Imago Mundi (Anggapan tentang Dunia), dan timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kompas yang mempermudah dalam perjalanan, mereka melakukan penjelajahan, bahkan dianggap pelopor penjelajahan samudra. Selebihnya tentang apa yang akan saya lakukan dan reaksi rakyat sudah tercantum diatas.

sumber tambahan :
https://wongciliksebelasips1.wordpress.com/2016/07/22/ekspedisi-spanyol-dalam-penjelajahan-samudera/

 

Komentar

Postingan Populer